Siasati Krisis, Simak 5 Tips Menjalankan Bisnis di Tengah Pandemi

Menjalankan bisnis di tengah pandemi menjadi tantangan baru bagi para pebisnis. Banyak 
aktivitas bisnis yang terhambat. Seperti terbatasnya ketersediaan bahan baku, terkendalanya
proses distribusi, bahkan defisit pemasukan.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadikan lesunya sektor ekonomi dan bisnis.
Orang-orang yang menghindari kegiatan di luar rumah, penerapan Work from Home (WFH),
serta angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang tinggi, turut menyebabkan turunnya daya
beli masyarakat. Tak heran, jika ada pebisnis terpaksa menutup usahanya akibat krisis ekonomi
yang terjadi pada 2020 ini.
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020
Resesi Ekonomi ini terjadi secara global. Sejumlah 215 negara di dunia, kini juga mengalami
kesulitan ekonomi karena Covid-19. Dilansir dari finance detik (hyperlink:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5002031/begini-ramalan-imf-sampai-bank-dunia-
untuk-ekonomi-ri), Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia minus 3,5% atau 2,1% pada
tahun ini. Sedangkan pada 2021, ekonomi Indonesia diproyeksi pada kisaran 5,2%.
Saat ini wacana menuju era normal (New Normal) masih terus dievaluasi seiring dilakukan
pelonggaran PSBB, sebagai upaya pemulihan perekonomian.
Ini sesuai skenario Kementerian Keuangan, pada kuartal IV 2020, ekonomi Indonesia mulai
bangkit menjadi 2,4% (sumber: databoks, 7/4/2020). Hyperlink:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/04/07/proyeksi-pemerintah-ekonomi-indonesia-
2020-tumbuh-23.
Menyiasati Bisnis agar Tetap Bertahan
Variasi data di atas menempatkan ketidakpastian khususnya bagi pebisnis. Jika tidak segera
melakukan adaptasi dan inovasi, tentu ini dapat mengancam perputaran bisnis. Sehingga perlu
untuk tanggap merespons risiko ini, agar bisnis bisa terus dijalankan.
Bagaimanakah siasat menjalankan bisnis di tengah pandemi? Siasati Krisis, Simak 5 Tips
Menjalankan Bisnis di Tengah Pandemi berikut ini.

1. Atur Ulang Strategi Bisnis
Adanya perubahan permintaan, memerlukan penyusunan ulang anggaran dan target bisnis.
Mengingat belum dapat dipastikan kapan pandemi berakhir. Sehingga penting menjaga arus kas
dalam jangka panjang untuk mempertahankan kelangsungan bisnis.
Pertimbangkan kembali mana yang harus diprioritaskan. Misalnya dengan penghematan biaya
untuk branding atau penundaan perluasan bisnis. Kegiatan iklan harus tetap berjalan. Hanya saja
ubahlah strateginya. Misalnya dalam kegiatan promosi, bisa dicoba dengan melakukan
softselling.
Utamakan value atau kebermanfaatan dari sebuah konten bisnis dengan mengangkat sisi
emosional konsumen. Sehingga bisnis dapat memberikan dampak positif sekaligus menjaga
keterlibatan (engage) audiens.
2. Menjaga Hubungan Baik dengan Konsumen
Upayakan agar bisnis selalu terhubung dengan pelanggan maupun calon pembeli. Konsistenlah
untuk terus memberikan update ketersediaan produk, adanya produk baru, maupun penawaran
promo.
Maksimalkan pemasaran digital melalui media sosial, e-mail newsletter, maupun fitur live chat
pada website. Dengan menambahkan fitur live chat, akan memberikan kemudahan dalam
pelayanan. Intinya, diperlukan metode komunikasi yang tepat dan berlangsung dua arah agar
konsumen Anda tidak berpindah ke lain merek.
3. Berikan Layanan Customer yang Terbaik
Kelancaran sebuah bisnis sangat dipengaruhi oleh kualitas layanan pelanggan. Layani pelanggan
dengan sapaan ramah, sopan, dan jawaban yang responsif. Selain itu, berikan penawaran menarik
seperti diskon belanja kepada para pelanggan setia, atau promo dengan waktu yang terbatas.
Bisnis dengan pelayanan customer yang baik, akan mudah diingat konsumennya. Justru dengan
strategi ini, pelanggan bisa mudah merekomendasikan produk yang dipesannya dari brand Anda,
kepada orang-orang di sekitarnya.

3. Optimalkan Kehadiran Online
Pada era digital, sebagian besar orang cenderung memilih berbelanja online. Untuk itu, penting
mengoptimalkan kehadiran online dari bisnis yang Anda jalankan.
Pastikan brand bisnis mudah ditemukan pada platform online, seperti media sosial, marketplace
atau e-commerce. dan website toko online. Hal ini akan memudahkan calon konsumen dalam
menemukan produk maupun jasa yang Anda pasarkan. Website penjualan juga mampu
menjangkau target konsumen yang lebih luas lagi.
Setelah menentukan platform online dengan akses yang mudah, kelola tampilan akun bisnis
dengan rapi dan profesional. Jangan buat ragu calon pembeli bahkan sampai hilang kesempatan
untuknya mengambil tindakan lebih lanjut. Berikan deskripsi bisnis dan produk agar calon
pembeli tahu barang yang akan dibeli dan tidak bingung dalam mencari produk.
5. Sistem Pemasaran Langsung atau Layanan Delivery
Maksimalkan jangkauan pengantaran produk lebih jauh, menggunakan layanan logistik yang
tersedia. Anda bisa memilih jasa pelayanan antar kiriman barang yang paling cocok sesuai
budget yang dianggarkan. Penggunaan sistem pemasaran langsung atau delivery order yang
dikirim sampai ke rumah menjadi bisnis yang laris terutama saat pandemi ini.

Itulah cara menyiasati menjalankan bisnis di tengah pandemi. Selain 5 poin di atas, bagi Anda
para pelaku bisnis, tentu dituntut agar senantiasa update perkembangan terkini, serta berpikir
inovatif dan kreatif.

Namun yang terpenting, tanamkanlah selalu mindset postif guna mendukung Anda tetap survive
dalam perputaran roda bisnis. Jangan lupa untuk berusaha dan berdoa. Semoga semua musibah
ini dapat segera berakhir, ya.

Tinggalkan komentar

Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan