Mengenal Lebih Jauh Lolita Fashion, Trend Fashion Imut dari Jepang
Dari banyaknya fashion trend yang abstrak, nyentrik, dan mempesona secara visual, Lolita fashion adalah salah satu yang paling terkenal. Tidak hanya populer di kalangan pecinta fashion, Lolita style ini juga dijadikan subkultur dengan tingkat ‘kawaii’-nya yang membawa pengaruh di kalangan penganutnya.
Seperti apa sih perkembangan Lolita fashion itu? Apa yang membuatnya spesial dan sangat diminati bahkan sampai ke belahan dunia Barat? Simak cerita lengkapnya di artikel Ryusei kali ini, ya!
Seperti apa sih Lolita fashion itu?
Sebelum kita lanjut mengulik lebih dalam, perlu diketahui bahwa istilah ‘lolita’ tidak ada sangkut pautnya dengan novel karya seorang penulis Rusia, Vladimir Nabokov, tentang pedofilia. Di kultur Jepang sendiri, ‘lolita’ menggambarkan hal yang imut, gemas, keanggunan, kesopanan, dan estetik secara visual.
Tren fashion yang berakar dari Jepang ini terpinspirasi dari gaya berpakaian wanita di era Victorian dan Edwardian yang identik dengan dress yang mengembang seperti sangkar ayam, penggunaan korset, aksen baju yang rumit dengan ruffle dan renda, serta potongan baju asimetris.
Pada awal kemunculannya di tahun 80-an di Jepang, trend ini menjadi salah satu street style yang paling populer dan banyak diminati. Jenisnya pun bermacam-macam, namun ada dua yang menjadi ciri khas dari Lolita fashion, yaitu Sweet Loli dan Gothic Loli.
Seperti namanya, gaya Sweet Loli menonjolkan style yang lucu imut dan manis. Penggunaan dari style ini ditandai dengan potongan pakaian ala Victorian yang berwarna cerah dan lembut seperti warna-warna pastel. Tidak lupa pula penggunaan aksesoris seperti boneka teddy bear kecil yang ditempelkan pada baju sering terlihat pada style Sweet Loli. Riasan wajahnya juga cenderung menggunakan warna yang soft.
Di sisi lain, Gothic Loli punya konsep yang lebih dark sehingga memberikan kesan yang misterius dan lebih dewasa bagi yang menggunakannya. Biasanya, color palette yang digunakan untuk riasan Gothic Loli adalah warna gelap seperti hitam, abu-abu, merah, biru, dan juga putih. Jika Sweet Loli menggunakan aksesoris yang imut seperti teddy bear, Gothic Loli menggunakan aksesoris penuh rantai yang menambah kesan ‘goth’ pada tampilan mereka.
Perkembangannya dimulai sejak tahun 1980-an
Awal tahun 1980-an merupakan kelahiran dari Lolita fashion di Jepang. Pertama kali dipopulerkan oleh brand fashion Pink House, juga terinspirasi dari sebuah rumah boneka yang dikembangkan oleh Milk.
Pada pertengahan 1980-an, mulai banyak orang-orang yang mulai mengenakan pakaian dengan warna yang cerah, lebih beragam, dan lebih mencolok secara visual yang dipakai untuk melihat artis favorit mereka saat konser.
Banyak dari musisi tersebut dikontrak oleh label indie paling substansial saat itu yang bernama Nagomu Records. Sehingga para gadis yang berdandan menggunakan Lolita style untuk pergi ke konser idola mereka sering disebut Nagomu Girls.
Lolita fashion di tahun 2000-an
Semakin berkembang dan semakin banyak pula yang menganutnya, Lolita fashion akhirnya mendapat public awareness di awal tahun 2000-an. Ini karena sudah banyak orang yang mulai menggunakan gaya Lolita sebagai street style.
Pada saat inilah subkultur Lolita bertema gothic mulai muncul ke permukaan. Ini dipelopori oleh band Jepang bernama Malice Mizer. Gitaris legendaris band tersebut berdandan dengan gaya Lolita yang didominasi warna hitam dengan nuansa gothic yang tak terbantahkan. Ternyata, gaya seperti itu diterima oleh banyak orang bahkan sampai diliput oleh banyak media cetak.
Mulai diadopsi oleh pecinta fashion di belahan dunia Barat
Tidak lama setelah itu, sebuah film berjudul 'Kamikaze Girls' menembus layar lebar yang kemudian membuat Lolita style yang sudah melambung di kalangan pecinta fashion Asia pun mulai terkenal dan menjadi fenomena di pasar internasional.
Sehingga para street styler belahan dunia Barat pun mulai bereksperimen dengan gaya Lolita yang kemudian melahirkan lebih banyak subgenre setelah itu.
Seperti itulah perkembangan fashion Lolita yang identik dengan pakaian ala wanita Victorian dan Edwardian. Pernahkan kamu berdandan dengan gaya Lolita?
Tinggalkan komentar
This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.