Kenali 7 Macam Pakaian Tradisional Pria Jepang
Tren fashion Jepang mengalami banyak perubahan di setiap masanya. Selain itu, fashion Jepang juga terus berkembang menyesuaikan kemajuan zaman. Walau begitu, eksistensi pakaian tradisional Jepang tidak dapat dielakan hingga saat ini. Pakaian tradisional tetep mengambil peran penting dalam kehidupan orang Jepang.
Dalam bahasa Jepang, pakaian tradisional dikenal dengan sebutan Wafuku. Wafuku memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya kimono. Siapa yang tidak kenal Kimono ? Hampir sebagian besar orang di dunia pasti mengenal Kimono sebagai pakaian tradisional Jepang. Jika selama ini kamu berpikir bahwa Kimono hanya untuk wanita, maka kamu salah. Kimono juga digunakan oleh pria.
Pakaian tradisional Jepang antara wanita dan pria tidak memiliki banyak perbedaan. Satu macam pakaian tradisional bisa digunakan oleh wanita dan pria. Hal yang membedakan hanya pada warna, pola, dalaman/lapisan, ikat/ tali pinggang (obi), dan kerah.
Tanpa berlama-lama, Ryusei mau mengenalkan kamu dengan 7 macam pakaian tradisional pria Jepang, sebagai berikut :
- Kimono
Pakaian tradisional Jepang paling terkenal ini bisa digunakan wanita dan pria. Pada pria, Kimono memiliki warna yang lebih lembut dan gelap seperti hitam,coklat, abu-abu, dan biru tua. Pada bagian lengan dibuat lebih kecil dibandingkan kimono wanita yang terkadang memiliki lengan panjang hingga selutut.
Hakama adalah pakaian tradisional Jepang untuk Pria. Pakaian ini sering dijadikan sebagai lambang budaya pria Jepang yang sifatnya formal. Hakama berupa celana/rok dengan 7 lipatan besar di bagian depan. Hakama diikat dengan tali pada bagian pinggang dan memiliki panjang hingga mata kaki.
Pakaian tradisional pria Jepang ini bentuknya seperti jaket atau rompi dengan jahitan yang lurus. Di Bagian depan, happi hanya diikat dengan sebuah tali yang sudah ditempelkan. Happi lebih sering digunakan kaum pria pada acara festival dan perayaan lainnya sebagai seragam.
Pakain tradisional ini juga dapat digunakan wanita dan pria. Bahanya terbuat dari katun yang tipis dan mampu menyerap keringat karena merupakan pakaian musim panas. Sepintas Yukata mirip kimono, hanya saja yukata lebih sederhana dan tipis karana digunakan untuk bersantai saja.
Pakaian tradisional lainnya selain Yukata yang digunakan untuk bersantai adalah Jinbei. Pakaian ini lebih dikenal sebagai pakaian tidur, terbuat dari bahan katun yang lebih lembut. Namun, Jinbei juga dapat digunakan untuk keluar rumah seperti menonton festival.
Haori berbentuk seperti mantel yang digunakan untuk menutupi kimono di bagian luar agar tidak kotor. Pakaian tradisional ini digunakan pada acara-acara formal seperti pernikahan. Pada pria, Haori dibuat lebih pendek dibandingkan haori untuk wanita.
Hampir mirip dengan Haori, Haten juga berbentuk seperti mantel yang digunakan pada musim dingin. Haten sifatnya non formal sehingga bisa digunakan kapan saja untuk menghangatkan badan. Selain wanita, pria juga dapat menggunakan haten sebagai pelindung kimono.
Samue adalah pakaian tradisional pria Jepang yang saat ini dipakai untuk bekerja sehari-hari. Pakaian ini lebih banyak digunakan orang Jepang untuk berkebun dan bertani. Namun, Samue juga bisa digunakan untuk bersantai di rumah. Dahulu, samue merupakan pakaian yang hanya digunakan oleh para biksu Buddha saat melakukan pekerjaan.
Dari kedelapan macam pakaian tradisional pria Jepang diatas, banyak gaya diantaranya berkembang dalam fashion modern saat ini, loh. Berkat sentuhan teknologi, pakaian adat Jepang menjadi lebih baik namun tetap mempertahankan unsur seni dan budayanya.
Apakah kamu tertarik untuk mengetahui seperti apa perkembangan fashion Jepang ? Langsung saja cek koleksi Ryusei untuk melengkapi variasi fashion kamu agar lebih trendi di tahun yang baru.
Tinggalkan komentar
This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.