Tampilan Orang Jepang yang Stylish yang dibalut dengan Street Style Fashion
Tampilan gaya busana jalanan atau yang juga dikenal sebagai street style fashion sangat populer di Jepang karena keunikannya. Ada banyak desainer ternama yang mengambil inspirasi street style Jepang untuk dijadikan koleksi rancangan pakaiannya. Gaya yang stylish dengan sentuhan fashion jalanan ini seringkali mencuri perhatian para turis, terutama saat berada di kawasan Harajuku.
Di artikel berikut, Ryusei bakal bahas tentang gaya stylish orang Jepang yang dibalut dengan street style fashion. Gaya berbusana ala jalanan ini merupakan salah satu yang terunik, nyentrik, dan pantas untuk dilirik.
Apa sih yang mendorong anak muda Jepang bisa tampil stylish dengan street style?
Munculnya budaya anak muda yang kuat sekitar tahun 1960-an mendorong banyak pergerakan baru dalam dunia fashion.
Hal ini makin diperkuat dengan populernya musik hip-hop pada tahun 2000-an di Jepang. Keduanya memegang peranan penting dalam perkembangan industri fashion di Negeri Sakura. Saking populernya, anak muda yang menyukai musik hip-hop turut mengikuti gaya berbusana idola favorit mereka. Bisa dikatakan inilah gebrakan yang mendorong maraknya street style di Jepang.
Berbagai macam aliran street style Jepang yang populer
Di bawah ini adalah contoh beberapa street style Jepang yang terkenal karena gayanya yang stylish dan nyentrik.
Rasanya tak lengkap membahas street style fashion Jepang tanpa menyebut Harajuku. Tren fashion ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda yang memamerkan gaya berpakaiannya yang eksperimental di area Distrik Harajuku.
Pakaiannya pun merupakan kombinasi dari tren fashion Barat dan tren fashion Jepang, sehingga terlihat nyentrik, abstrak, dan unik.
Selain Harajuku, trend fashion Lolita juga cukup melejit pada tahun 90-an. Ciri khas dari fashion ini yaitu berdandan layaknya gadis di era Victoria di Inggris. Penggunaan warna pastel pada baju, aksesoris, baju, dan makeup merupakan kuncian dari trend fashion ini.
Jika pada umumnya kita langsung bergegas mengganti seragam sekolah sebelum jalan-jalan, berbeda dengan kebiasaan anak muda Jepang yang masih duduk di bangku sekolah.
Mereka merasa bangga jika menggunakan seragam sekolah saat jalan-jalan bersama teman atau pasangan seusai pulang sekolah. Inilah yang menginspirasi munculnya fashion Kogal, atau yang juga dikenal sebagai Kogyaru.
Pada umumnya, trend fashion ini menggunakan seragam sekolah menengah dengan rok yang lebih pendek, kaos kaki yang longgar, serta rambut yang dicat berwarna-warni.
Secara harfiah, istilah ini berarti “wajah hitam”. Ini adalah trend bagi gadis-gadis Jepang yang memiliki kulit gelap daripada gadis-gadis lainnya.
Latar belakang terciptanya style ini yaitu berdasarkan pemberontakan para gadis Jepang yang menentang tradisi makeup geisha yang mengecat wajahnya menjadi putih. Kulit yang putih dianggap menjadi standar kecantikan yang paling tinggi di sana, sehingga penganut gaya Ganguro ini memiliki kulit yang cenderung gelap.
Berbeda dari gaya Lolita, ciri khas fashion Jepang yang satu ini terletak pada penggunaan warna yang bright and fun serta mengkombinasikan ornamen imut pada outfit. Bukan hanya pakaiannya saja yang kawaii atau imut, tapi yang berbusana pun wajib menirukan suara yang imut!
Gaya yang ditemukan oleh Bou Osaki pada tahun 2012 ini populer karena mengkombinasikan fashion item yang berwarna hitam dan mencampurkannya dengan hal-hal yang berwarna pelangi.
Tinggalkan komentar
Situs ini dilindungi oleh hCaptcha dan berlaku Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan hCaptcha.