7 Tata Krama dan Adab Kesopanan yang Khas di Jepang
Orang Jepang memiliki segudang tata krama dan adab kesopanan yang menarik untuk dipelajari. Kamu mungkin butuh panduan tata krama Jepang dan adab kesopanannya jika hendak mengunjungi Negeri Sakura. Nah, artikel kali ini Ryusei mau bahas tata krama dasar yang umumnya perlu diketahui oleh turis atau traveller yang mengunjungi Jepang.
Simak selengkapnya di artikel ini, ya!
Mari mulai tata krama Jepang dengan membicarakan budaya urunan. Di Jepang, urunan atau split bills merupakan hal yang lumrah dan biasa dilakukan, lho. Mau itu makan bersama teman, dengan pacar, gebetan, ataupun kerabut, tidak ada kata sungkan untuk melakukan split bills. Budaya ini dikenal dengan istilah “betsu-betsu”.
Meskipun tidak ada keharusan harus membayar berapa persen setiap orangnya, namun umumnya laki-laki atau yang lebih senior akan mengeluarkan uang lebih banyak untuk membayar.
Di perjamuan makan ataupun di acara seperti pesta, menuang minuman untuk diri sendiri dianggap sesuatu yang tidak sopan. Tata krama Jepang mengajarkan untuk menuangkan minuman untuk orang lain terlebih dahulu.
Saat kamu sedang menuangkan minuman untuk orang lain, umumnya orang lain akan menyadarinya dan mereka juga akan menuangkan minum untukmu.
Menunjuk merupakan hal yang dianggap mengancam dan sangat dihindari di Jepang, lho. Itulah mengapa ketika seseorang sedang menanyakan arah akan suatu tempat, tata krama Jepang yaitu untuk menunjukkan jalan menggunakan gestur tangan terbuka dan bukan menunjuk menggunakan jari.
Menjelaskan arah jalan tanpa menggunakan body posture juga merupakan hal lumrah. Jadi, pastikan jangan pernah menunjuk ke orang lain kalau kamu sedang berkunjung ke Jepang, ya!
Tempat-tempat yang kamar mandinya masih menggunakan lantai tradisional Jepang biasanya harus menggunakan sandal khusus kamar mandi sebelum menggunakan kamar mandi.
Tempat umum seperti restoran yang masih menggunakan lantai kamar mandi tradisional Jepang umumnya menyediakan sandal khusus untuk kamar mandi. Kadang, ada yang lupa untuk mencopot sandalnya setelah selesai menggunakan kamar mandi. Hal ini dianggap jadi sesuatu yang memalukan, lho!
Saat sedang melakukan pertemuan bisnis, umumnya orang-orang yang berasal dari satu perusahaan akan duduk dalam satu baris yang sama. Kemudian pelanggan atau pihak lain yang sedang melakukan kegiatan bisnis dengan perusahaan tersebut akan duduk di bagian terdalam di ruangan tersebut yang letaknya jauh dari pintu.
Adab seperti ini dianggap menjadi hal yang baik. Kalau bingung harus duduk dimana, biasanya resepsionis akan mengarahkan dimana kamu harus duduk. Benar-benar terstruktur, ya!
Untuk apa kita mandi? Jawaban yang pasti kita dapatkan yaitu untuk bebersih diri, kan? Namun lain halnya dengan adat istiadat Jepang yang menganggap mandi sebagai aktivitas relaksasi ketimbang bebersih diri.
Sebelum memasuki bak mandi, biasanya orang Jepang sudah membasuh tubuh mereka menggunakan sabun terlebih dahulu. Mereka akan memastikan untuk membilas tubuhnya dengan baik sampai tidak ada lagi busa yang tersisa supaya tidak meninggalkan residu apapun saat sedang berendam nantinya.
Wah, aktivitas mandi seperti ini kayaknya enak banget buat relaksasi sehabis menjalankan hari yang panjang, ya!
Di Jepang, mengatakan “itadakimasu” sebelum menyantap makanan merupakan hal yang lumrah dan cenderung dijadikan tradisi ketimbang hal yang religius. Frasa yang berarti “menerima dengan rendah hati” ini merupakan bentuk terima kasih pada yang membuat makanan karena sudah bersusah payah memasak makanan.
Biasanya, orang-orang akan membuat gestur menyatukan kedua telapak tangan di depan wajah yang mirip dengan gestur berdoa saat mengucapkan itadakimasu.
Setelah mengetahui informasi mengenai tata krama Jepang serta adab kesopanannya, kita jadi tahu basic manner yang masyarakat Negeri Sakura lakukan di kehidupan sehari-hari. Jangan lupa untuk menerapkan hal ini saat berkunjung ke sana, ya!
Tinggalkan komentar
Situs ini dilindungi oleh hCaptcha dan berlaku Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan hCaptcha.