Kaos Bahan Cotton Kamu Berbulu? Berikut 3 Penyebab Kenapa Kain Cotton Berbulu

Kaos berbahan cotton diminati oleh banyak orang lantaran bahan kainnya yang lembut, halus, tidak berbulu, bahkan adem ketika digunakan. Kelebihan karakteristik pada bahan kain jenis cotton inilah yang membuat produsen kaos cenderung memilih bahan tersebut. Selain nyaman untuk konsumen, kaos berbahan cotton juga cocok bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, Ryufams.
Lalu, apakah kaos berbahan cotton bisa berbulu? Dan apakah penyebab kain cotton berbulu? Yuk, intip 3 penyebab kenapa kaos cotton bisa berbulu.

Pemakaian Kaos yang Terlalu Sering

Umumnya, look and feel kaos baru tentu akan berbeda dengan kaos yang sudah sering dipakai. Oleh karena itu, penggunaan kaos akan berpengaruh pada kondisi kaos cotton. Hal ini lantaran kaos cotton tersebut mengalami gesekan dengan kulit atau pakaian lain yang dapat menyebabkan proses wear and tear pada kain. Proses ini tentu akan terjadi akibat gesekan dengan kain dan kulit manusia, sehingga bulu-bulu halus akan mulai tampak sebab terlepasnya serat-serat benang secara alami. Jadi, kain cotton kamu tampak berbulu karena pemakaian kaos kamu yang terlalu sering, Ryufams.

Oleh karena itu, kamu bisa loh Ryufams menambah koleksi kaos cotton kamu agar memiliki banyak pilihan kaos dan bisa selang seling saat digunakan.
Nah, kaos Ryusei cocok nih jadi referensi bagi kamu yang suka konsep Jepang dan minimalis. Kamu bisa koleksi kaos Ryusei seperti warna putih, navy, hitam, light brown, grey, green, brown, yang tentu dapat disesuaikan dengan selera dan kebutuhan, Ryufams.

Ryusei menyediakan berbagai pilihan desain minimalis ala Ryusei dengan konsep Jepang yang unik dengan berbagai pilihan warna dan model seperti model Ryusei Tshirt Hakaku White, Ryusei Tshirt Mizuho FP Navy, Ryusei Tshirt Takizawa Light Brown, Ryusei Tshirt Handa Black yang cocok dijadikan sebagai koleksi kaos baru kamu.

Pemakaian Kaos Sebagai Pakaian Tidur

Ryufams, siapa nih yang sering tidur menggunakan kaos?

Ternyata, kaos berbahan cotton yang sering kamu pakai sebagai pakaian tidur bisa membuat kondisi kain cotton tersebut berbulu, loh, Ryufams. Hal ini lantaran kaos akan bergesekan dengan kain lain seperti seprei, sarung bantal, selimut sehingga berpotensi melar dan mengembang. Dengan demikian, serat pada kaos akan merenggang lalu menjadi berbulu.

Pencucian dan Penyetrikaan Kaos yang Keliru

Selain dari sisi pemakaian, kaos berbahan cotton bisa berbulu lantaran cara mencuci kaos yang keliru. Sebelum mencuci kaos cotton, membalikkan bagian luar kaos ke dalam dapat mengurangi gesekan pada permukaan luar kaos sehingga meminimalisir adanya serat kain yang renggang dan berbulu.

Kain cotton tidak dapat terlalu sering dicuci menggunakan mesin cuci dan dikeringkan melalui mesin pengering dengan menggunakan speed yang tinggi. Untuk mencegah kain berbulu, kamu bisa melakukan tumble dry low atau mengeringkannya dengan kecepatan yang lebih rendah. Perendaman yang terlalu lama dapat juga merusak struktur kain yang dapat menyebabkan kain berbulu.

Selain itu, kain cotton yang disetrika dengan suhu yang tinggi dapat menyebabkan kaos berbulu sehingga penyetrikaan harus dilakukan dengan suhu yang hangat.
Oleh karena itu, penyebab kain cotton dapat berbulu temtu tak bisa lepas dari pemakaian dan perawatan kamu, Ryufams. Meskipun kain cotton terbilang material yang berkualitas, tentu akan tetap berbulu apabila tidak dirawat dengan baik.