7 Tradisi di Jepang yang Unik dan Menarik

Jepang memiliki ribuan tradisi yang berkaitan dengan upacara, ritual, perayaan, bisnis, maupun hal-hal di kehidupan sehari-hari. Beberapa dinilai sebagai tradisi yang membuat hidup lebih menarik, sebagian juga memberi pelajaran tentang etika, perilaku, kesopanan, dan makna yang religius. Yuk, intip apa saja tradisi di Jepang yang unik dan menarik!


  • Ranting bambu keberuntungan
  • Beberapa kuil di Jepang biasanya menjual ranting bambu yang didekorasi dengan hal-hal yang dipercaya membawa keberuntungan. Ranting-ranting ini kemudian dijual ke orang-orang di acara-acara besar seperti Festival Toka Ebisu Festival di Osaka yang biasanya digelar pada bulan Januari.


    Nyatanya, orang Jepang masih mempercayai ranting bambu dari kuil membawa keberuntungan di hidup mereka.


  • Pesta Bonenkai
  • Yang tak kalah seru, tradisi di Jepang yang berbentuk pesta ini biasanya diadakan oleh perusahaan-perusahaan pada akhir tahun. Sesuai dengan namanya, bonenkai memiliki arti “lupakan apa yang terjadi di tahun ini” dimana pesta ini diadakan untuk menutup apa yang sudah dilewati di satu tahun terakhir.


    Tidak heran jika tempat makan atau bar mendadak jadi penuh di akhir bulan Desember karena banyak perusahaan yang melakukan reservasi untuk mengadakan pesta ini.


  • Tradisi melempar zabuton
  • Stadion tempat diadakannya sumo menyediakan tempat duduk khusus untuk para penonton dengan bantal zabuton. Bantal ini punya kegunaan khusus, lho. Penonton diperbolehkan untuk melempar bantal zabuton mereka untuk mengekspresikan kefrustasian akan hasil pertandingan. 


  • Meletakkan handuk di kepala saat berada di onsen
  • Pemandian air panas atau yang biasa juga disebut dengan onsen merupakan salah satu tempat hiburan bagi masyarakat Jepang.


    Menurut kepercayaan tradisi, air panas yang ada di onsen harus tetap dalam keadaan bersih. Itu berarti pengunjung yang ingin berendam di dalam onsen sudah harus mandi dan dalam keadaan bersih terlebih dahulu.


    Itulah mengapa orang-orang yang datang ke onsen biasanya membawa handuk kecil yang sering terlihat diletakkan di atas kepala. Handuk ini digunakan untuk mandi sebelum masuk ke dalam air onsen, sehingga handuk yang istilahnya “kotor” ini tidak boleh terkena air onsen. 


  • Pakai hakama di hari kelulusan
  • Kalau di Indonesia, biasanya hari kelulusan identik menggunakan kebaya bagi wanita dan batik ataupun setelan jas untuk pria. Namun, pemandangan kelulusan universitas di Jepang cukup berbeda. Mereka biasanya menggunakan hakama pada hari kelulusan.


    Secara tradisional, hakama digunakan oleh para pria, samurai, ataupun pekerja pria. Wanita pertama yang menggunakan hakama di zaman dulu adalah kalangan guru, itulah mengapa hakama identik dengan bidang akademik.


  • Duduk dalam posisi seiza
  • Seiza adalah cara tradisional untuk duduk di lantai tatami. Cara duduk ini dianggap sebagai cara duduk yang sopan saat menghadiri acara-acara formal atau menghadap kepada orang-orang yang lebih tua.


    Orang umum mungkin saja menganggap bahwa tradisi di Jepang yang satu ini cukup sulit untuk dilakukan. Bahkan orang tua ataupun orang yang tidak terbiasa dengan cara duduk ini dimaklumi untuk duduk dengan kaki terbuka di hadapan banyak orang.


  • Dondo yaki
  • Last but not least, tradisi di Jepang yang terakhir di artikel Ryusei kali ini adalah dondo yaki, yaitu sebuah tradisi membakar barang-barang keberuntungan seperti omikuji di beberapa kuil pada bulan Januari.


    Membuang barang-barang yang menyimpan keberuntungan dianggap sebagai hal buruk. Kalau kamu ingin membuangnya, lebih baik bakar saja barang tersebut. 


    Itu dia beberapa tradisi di Jepang yang dianggap unik dan menarik. Kalau kamu hendak berlibur ke Jepang, jangan lupa untuk menjajal salah satu dari tradisi-tradisi unik di atas, ya! Pastinya kamu juga membawa koleksi baju dari Ryusei untuk menunjang outfit liburanmu ke Jepang. Semoga artikel ini bermanfaat!

    Tinggalkan komentar

    Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan