Mengenal 5 Kesenian Tradisional Jepang yang Masih Eksis
Kesenian tradisional sering diartikan sebagai sebuah karya yang memiliki nilai estetika. Kesenian tradisional juga sering kali dikaitkan dengan tradisi dari tempatnya berasal. Sayangnya kesenian tradisional di beberapa negara sudah mulai tergerus oleh budaya modern.
Namun, masih adalah loh orang-orang yang tetap melestarikan kesenian tradisional negaranya. Mereka adalah orang Jepang. Berkat kesetiaan dan konsistensi orang Jepang menjalankan tradisi yang dimiliki, kesenian tradisional Jepang masih eksis hingga hari ini. Hal tersebut telah menjadi daya tarik nomor satu bagi para wisatawan mancanegara.
Oleh sebab itu, Ryusei mau mengenalkan kamu dengan 5 kesenian tradisional Jepang yang masih eksis itu, sebagai berikut :
- Geisha
Geisha itu kesenian, ya ? Apakah kamu masih berpikir Geisha itu “wanita penghibur” ? Kamu salah besar. Geisha itu bagian dari kesenian tradisional Jepang, tugasnya memang menghibur tamu, tapi tidak dalam arti yang negatif.
Geisha adalah sebutan untuk orang yang menghibur tamu dengan menari, bernyanyi, memainkan alat musik, menyajikan teh, dan terkadang melawak. Dahulu mereka memang bekerja di rumah bordil untuk menghibur tamu yang menunggu orian (pelacur) agar tidak berpindah tempat. Sayangnya pekerjaan mereka justru disalahartikan.
- Kabuki
Kabuki adalah salah satu kesenian tradisional tari dan teater yang terbesar dan terkenal di Jepang. Dalam penampilannya, aktor-aktor kabuki akan dirias dengan riasan mencolok dan menggunakan pakaian mewah berbagai macam warna.
Para aktor kabuki akan berperan menceritakan legenda Jepang hingga cerita kehidupan sehari-hari yang dipadukan dengan tarian dan musik yang memukau. Kesenian tradisional ini termasuk pertunjukan berkelas yang menarik banyak perhatian mancanegara.
- Sumo
Sumo merupakan olahraga nasional Jepang. Pada zaman dulu, Sumo adalah pertunjukan untuk menghibur para dewa Shinto. Dari situ kita bisa menyebutnya sebagai seni bela diri. Dahulu, pegulat sumo bisa bertarung hingga meninggal. Namun saat ini hanya sebagai hiburan dan olahraga saja.
Sumo dimainkan oleh dua orang pegulat yang bertubuh besar. Semakin besar tubuh seorang pegulat, maka semakin besar kesempatannya untuk menang. Mereka akan bertarung diatas ring berbentuk lingkaran. Petarung yang keluar dari lingkaran tersebut dianggap kalah dalam pertarungan.
- Irezumi
Irezumi, Ire artinya memasukan dan Sumi artinya tinta. Jadi, Irezumi adalah seni memasukan tinta atau lebih kita kenal dengan seni tato. Tato dipercaya sudah ada di Jepang sejak abad ke-3. Pada zaman itu tato erat kaitannya dengan kegiatan spiritual dan unsur mistis.
Irezumi tradisional dibuat dengan menggunakan pegangan kayu yang diberi jarum logam pada ujungnya dan dikaitkan dengan benang. Tinta yang digunakan juga terbuat dari bahan-bahan tradisional. Sehingga untuk membuat tato tradisional dibutuhkan waktu yang cukup lama dan prosesnya lebih sakit daripada tato modern.
- Shodo
Kaligrafi atau seni menulis indah khas Jepang dikenal juga dengan sebutan Shodo. Shodo sudah ada sejak 600 tahun lalu di Jepang dan tetap eksis hingga hari ini. Banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Jepang tidak segan untuk belajar menulis shodo. Shodo juga dianggap dapat menggambarkan karakter sang penulis.
Shodo memiliki tiga cara penulisan, yaitu Hiragana, Katakana dan Kanji. Sepintas menulis Shodo terlihat muda tapi ternyata tidak. Butuh lebih dari 10 tahun untuk benar-benar bisa menulis shodo dengan baik dan benar tergantung minat dan hobi.
Itulah 5 kesenian tradisional Jepang yang masih eksis hingga saat ini. Menyenangkan sekali mengetahui bahwa kesenian-kesenian tersebut masih bisa kita nikmati di zaman modern ini. Sebagai generasi muda, mari kita lestarikan kesenian tradisional yang kita miliki agar tidak cepat punah.
Tinggalkan komentar
This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.