7 Pola Pikir Orang Jepang yang Unik: Bisa Kamu Terapkan Sehari-Hari

Jepang adalah salah satu negara yang memiliki teknologi canggih namun juga terkenal masih tetap berpegang teguh pada tradisi kunonya. Sebagai hasil dari perpaduan itu, budaya orang Jepang pun sering dikaitkan dengan ide-ide yang unik dan tidak biasa.


Di artikel kali ini, Ryusei bakal bahas pola pikir orang Jepang yang mungkin saja bisa kamu adaptasi di kehidupan sehari-hari. Budaya mereka yang sangat dekat dengan “maaf, tolong, dan terima kasih” tersebut tentu akan membawa hal positif jika kita terapkan juga di kehidupan kita.


  • Ganbatte
  • Pola pikir orang Jepang yang pertama yaitu merujuk pada frasa “ganbatte” yang diartikan sebagai “lakukanlah yang terbaik!” 


    Orang Jepang terkenal sangat menghormati kerja keras orang lain, juga terkenal memiliki sifat yang tangguh dan pantang menyerah. Itulah mengapa frasa “ganbatte” menjadi salah satu yang terkenal karena merujuk pada ekspresi memberi semangat pada orang lain.

     

  • Giri & ninjo
  • Giri dan ninjo dapat diartikan sebagai “tugas dan emosi”. Giri mengarah pada tugas yang kamu miliki di lingkungan keluarga, pekerjaan, atau hubungan personal lain. Sedangkan emosi mengarah pada perasaan yang dimiliki.


    Di budaya orang Jepang, duty always comes first. Jadi meskipun kita sedang punya masalah di lingkungan kerja yang mungkin bisa bikin baper, kita tetap harus profesional dengan memegang teguh bahwa menjalankan tanggung jawab dan tugas adalah yang nomor satu. 


  • Kawaii
  • Beberapa dari kamu yang sudah familiar dengan budaya Jepang mungkin sudah tahu dengan frasa yang satu ini. Bagaimana tidak, frasa “kawaii” memang sudah terkenal banget, bahkan yang bukan orang Jepang pun mungkin sering sekali atau dua kali keceplosan mengutarakan frasa ini.


    Kawaii biasanya digunakan untuk mengekspresikan hal yang dilihat lucu atau imut.


  • Kami
  • Selain budayanya yang masih erat dengan yang terdahulu, Jepang juga terkenal memiliki 8 juta dewa atau yang sering juga disebut “Kami”. Dewa-dewa ini berada dimana-mana, lho. Ada ketika kamu di sekolah, di tempat kerja, di pusat perbelanjaan, di keramaian, bahkan di kamar mandi sekalipun.


    Dewa-dewa yang jumlahnya sangat banyak ini telah memberikan fleksibilitas pada masyarakatnya untuk menganut agama apapun.


  • Honne & tatemae
  • Frasa ini diartikan sebagai “pendapat yang jujur dan wajah di ruang publik. Orang Jepang tidak terbiasa memberikan kritik pada orang lain secara langsung di depan publik. 


    Sebaliknya, mereka akan menyampaikan opini jujur atau kritikan mereka pada orang lain saat sedang berdua saja atau pada lingkup yang lebih private.


  • Jishuku
  • Jishuku termasuk pada salah satu jenis perasaan duka yang biasanya direlasikan dengan kebiasaan yang menutup diri sendiri.


    Biasanya, orang Jepang yang sedang berduka dan mengalami jishuku adalah mereka yang baru saja kehilangan orang yang dicintai. Mereka akan mengambil waktu untuk refleksi diri sendiri yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan.


  • Otsukaresama desuka
  • Frasa ini merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan selamat malam setelah selesai bekerja. Di Jepang, ekspresi ini dianggap sebagai pujian untuk seseorang yang sudah bekerja keras dan sedang merasa kelelahan.


    Seperti yang sudah kamu baca di poin pertama, orang Jepang memang sangat menghormati orang-orang yang bekerja keras sehingga tidak akan ragu untuk memberi semangat pada orang tersebut. 


    Nah, setelah selesai mengerjakan suatu hal yang berat, mereka akan mengatakan frasa “otsukaresama desuka” untuk memberi apresiasi karena telah menyelesaikan atau mencapai suatu hal. Frasa ini juga sering diartikan sebagai “terima kasih atas kerja kerasnya.”


    Itu dia beberapa pola pikir orang Jepang yang cukup unik dan menunjukkan bahwa mereka menghargai orang lain. Bagaimana pendapatmu tentang pola pikir mereka? Nah, kamu bisa adaptasi pola pikir mereka yang positif ini di kehidupan sehari-hari.

    Tinggalkan komentar

    Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan