10 Tren Fashion yang Jadi Ciri Khas Fashion Jepang. Sampai Mendunia, Lho!
Sebagai negara yang kaya akan budaya fashion, perkembangan gaya berbusana di Jepang memang tergolong cepat dan pesat. Dimulai sejak tahun 80-an, fashion Jepang menciptakan banyak sekali trend yang bahkan dilirik oleh pecinta fashion di seluruh penjuru dunia. Setiap era memiliki ciri khas fashion tersendiri. Penasaran seperti apa ciri khas fashion Jepang di setiap trend fashion? Cari tahu selengkapnya di artikel ini, yuk!
Rasanya tak lengkap membahas ciri khas fashion Jepang tanpa menyebut Harajuku. Tren fashion ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda yang memamerkan gaya berpakaiannya yang eksperimental di area Distrik Harajuku.
Pakaiannya pun merupakan kombinasi dari tren fashion Barat dan tren fashion Jepang, sehingga terlihat nyentrik, abstrak, dan unik.
Selain Harajuku, trend fashion Lolita juga cukup melejit pada tahun 90-an. Ciri khas dari fashion ini yaitu berdandan layaknya gadis di era Victoria di Inggris. Penggunaan warna pastel pada baju, aksesoris, baju, dan makeup merupakan kuncian dari trend fashion ini.
Berbeda dari gaya Lolita, ciri khas fashion Jepang yang satu ini terletak pada penggunaan warna yang bright and fun serta mengkombinasikan ornamen imut pada outfit. Bukan hanya pakaiannya saja yang kawaii atau imut, tapi yang berbusana pun wajib menirukan suara yang imut!
Trend fashion ini identik dengan para gadis yang mewarnai rambut mereka menjadi perak atau pirang serta makeup yang memberi kesan kulit yang gelap namun tetap colorful. Sedangkan pakaiannya sendiri cenderung menggunakan pakaian yang glamor dan eksentrik.
Gyaru memiliki gaya yang beragam, namun memang populer dengan gaya yang seksi.
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan ciri khas fashion Jepang ini, sebab sudah sangat populer bahkan di seluruh dunia sekalipun.
Ya, cosplay merupakan hobi dari masyarakat Jepang yang dimulai sejak tahun 90-an untuk meniru penampilan dari tokoh-tokoh fiksi yang ada di dalam manga, anime, film, atau video game.
Saking populernya, tren cosplay tidak hanya dijadikan hobi dan dinikmati oleh masyarakat Jepang saja, namun juga seluruh orang di dunia yang gemar dengan anime maupun manga.
Sesuai dengan namanya, trend fashion male host lebih populer dan menjadi pilihan oleh kalangan laki-laki terutama yang berusia muda. Gaya berbusananya ditandai dengan menggunakan pakaian yang mahal, aksesoris mahal, serta parfum yang high class.
Biasanya para male host akan menghabiskan waktu di klub bersama wanita yang rata-rata usianya lebih tua.
Populer di akhir tahun 80-an, Yankii style memiliki ciri khas sebagai sekelompok orang yang mewarnai rambut mereka menjadi orange dan pirang. Gaya berpakaiannya pun terkesan cuek dan berantakan, sehingga sering juga disamakan dengan punk style ala Jepang.
Ciri khas fashion Jepang yang satu ini tercipta dari musik Jepang yang identik dengan gaya rambut dan makeup yang gila, androgyny, serta pakaian yang flamboyan. Mayoritas yang menganut gaya ini adalah para lelaki yang terinspirasi dari aliran musik punk, rock, glam, dan metal.
Familiar dengan makeup geisha? Trend fashion Shironuri yang berarti “dicat putih” terinspirasi dari riasan wajah geisha dan makeup Kabuki, sehingga ciri khas dari fashion ini yaitu riasan makeup yang dicat putih.
Berbeda dengan Shironuri style yang menggunakan cat putih untuk riasan wajah, Ganguro style adalah kebalikannya. Secara harfiah, istilah ini berarti “wajah hitam”. Ini adalah trend bagi gadis-gadis Jepang yang memiliki kulit gelap daripada gadis-gadis lainnya.
Latar belakang terciptanya style ini yaitu berdasarkan pemberontakan para gadis Jepang yang menentang tradisi makeup geisha yang mengecat wajahnya menjadi putih. Kulit yang putih dianggap menjadi standar kecantikan yang paling tinggi di sana, sehingga penganut gaya Ganguro ini memiliki kulit yang cenderung gelap.
Tinggalkan komentar
This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.