Sejarah Online Shopping dari Masa ke Masa

Hai guys! apa kabar nih? semoga selalu sehat dan bahagia ya.

Kamu pasti tidak lepas dengan teknologi serba canggih bukan? karena teknologi menjadikan aktivitas lebih ringan dan mudah.

Khususnya pada sektor jual-beli. Hadirnya e-commerce memudahkan masyarakat belanja lebih mudah dan cepat.

Pada tahun 2020, pengguna online shopping di Indonesia meningkat hingga 88%. Sudah terbayang kan pengguna online shopping sebesar apa?

Melihat fenomena ini, apakah kamu pernah terpikirkan atau “kepo” gimana sejarah online shopping? Yuk, simak artikel ini untuk menambah wawasanmu mengenai sejarah online shopping.

Sejarah online shopping

Menurut laman History of Information, online shopping ditemukan pada tahun 1979 oleh investor dan pengusaha asal Inggris Michael Aldrich.

Ia menemukan online shopping untuk memungkinkan pemrosesan transaksi online antara konsumen dan bisnis atau dari bisnis ke bisnis. Teknik ini kemudian dikenal sebagai e-commerce.

Bermula Aldrich menghubungkan TV yang telah dimodifikasi ke komputer kemudian memproses transaksi secara real time melalui sarana telefon.

Ia percaya kalau teknologi TV bersistem modifikasi sederhana yang digerakkan oleh menu merupakan media komunikasi baru yang dapat diterapkan secara menyeluruh setelah munculnya telefon.

Hal ini memungkinkan sistem informasi perusahaan “tertutup” dapat dilihat oleh pihak “luar”.

Proses yang diciptakan Aldrich tidak hanya untuk pemrosesan transaksi tetapi juga untuk pesan elektronik dan pengambilan dan penyebaran informasi yang saat ini dikenal sebagai e-business.

Setelah itu, pada tahun 1980, Aldrich mendistribusikan hasil ciptaannya ke situs belanja online yang tersebar di Inggris dan mengalami perkembangan cukup signifikan.

Lalu, bagaimana perkembangan online shopping di Indonesia?

Di Indonesia, online shopping kali pertama dibangun oleh Andrew Darwis pada tahun 1999 dengan mendirikan forum jual beli bernama Kaskus. Kemudian disusul dengan platform jual beli Bhinneka.com.

Kemudian online shopping mengalami perkembangan cukup tinggi. Namun, tidak semua masyarakat menyambut antusias keberadaannya. Butuh beberapa waktu untuk meyakinkan masyarakat untuk menggunakan e-commerce.

Pada tahun 2010-an, online shopping mulai menunjukkan eksistensi dengan menghadirkan beberapa e-commerce unicorn seperti Tokopedia, Gojek, Bukalapak, dan sebagainya.

Melihat perkembangan online shopping di Indonesia semakin meningkat, pada tanggal 12 Desember 2012 ditetapkan sebagai hari belanja online nasional (harbolnas)

Seluruh e-commerce turut serta meramaikan harbolnas dengan membuat gagasan promosi dan acara menarik untuk meningkatkan brand awareness e-commerce.

Tidak hanya setiap tanggal 12 Desember saja, pada setiap bulan dengan tanggal tertentu juga mengadakan promosi seperti harbolnas.

Pada masa pandemi Covid-19, menurut hasil survei BPS menunjukkan bahwa sebanyak 27,20% mengalami peningkatan aktivitas online shopping. Sedangkan 35.49% mengalami penurunan aktivitas online shopping dan sisanya tetap.

Generasi milenial menjadi generasi tertinggi menggunakan online shopping. Hal ini menjadi peluang besar dalam memanfaatkan situasi pandemi saat ini untuk berbisnis melalui online.

Seperti halnya Ryusei menjadi e-commerce fashion di Indonesia yang banyak diminati oleh generasi milenial. Kamu dapat berbelanja online kebutuhan fashion casual ala Jepang untuk pria, wanita, dan anak-anak.

Ryusei hadir dengan outfit casual yang cocok dan nyaman digunakan untuk generasi milenial dan anak-anak.

Kamu tetap bisa upgrade penampilan dengan Ryusei meskipun di situasi pandemi saat ini.

Itu dia sejarah online shopping dari masa ke masa. Semoga artikel ini dapat membantumu menjawab tentang sejarah online shopping ya, guys!

Tinggalkan komentar

Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan