7 Gaya Hidup Orang Jepang yang Keren Buat Dicontoh

Jepang adalah salah satu negara maju yang terkenal dengan beragam budaya dan tradisi. Ternyata, gaya hidup orang Jepang yang berasal dari tradisi inilah yang membentuk karakter-karakter hebat masyarakat negeri Sakura. Mau tahu seperti apa gaya hidup mereka? Intip artikel berikut, yuk. Kamu juga bisa mencontohnya, lho!


  • Punya watak yang sopan, disiplin, dan jujur
  • Masyarakat negeri Sakura terkenal dengan wataknya yang sopan. Mereka memiliki tradisi Ojigi yang berarti membungkuk. Tradisi ini sudah diajarkan sejak masih balita, lho. Selain itu, mereka juga punya budaya untuk mengatakan permisi serta meminta maaf.


    Tidak berhenti di situ, gaya hidup orang Jepang juga identik dengan kedisiplinan dan kejujuran. Kamu pasti sudah sering mendengar bahwa orang-orang Jepang sangat disiplin dengan waktu dan selalu on time.


    Di sana juga terkenal dengan kasus pencurian yang rendah sebab orang-orangnya berwatak jujur. 


  • Bangga dan menjunjung tinggi tradisi kebudayaannya
  • Jepang memang merupakan salah satu negara maju yang didukung oleh perkembangan teknologi dan laju ekonominya. Namun, hal itu tidak menghentikan para masyarakatnya untuk tetap melestarikan dan menjunjung tinggi budayanya.


    Mereka selalu bangga menunjukkan budaya dan tradisi yang diajarkan sejak dulu meskipun kini telah dikelilingi dengan digitalisasi yang modern.


  • Mengedepankan kerjasama
  • Gaya hidup orang Jepang selanjutnya yang bagus untuk dicontoh adalah sikap yang mengedepankan kerjasama daripada kerja individu. Orang-orang Jepang ternyata lebih mengutamakan kerja kelompok, lho!


    Faktanya, klaim hasil bekerja dengan kelompok biasanya lebih tinggi dan lebih diapresiasi daripada pekerjaan yang dilakukan secara individu. Wah, keren banget, ya! Selain pekerjaan jadi mudah karena dikerjakan secara bersama-sama, bayaran yang diterima juga lebih tinggi.


  • Pekerja keras dan berdedikasi tinggi
  • Selain watak orang-orang Jepang yang sudah dijelaskan di atas, orang Jepang juga dikenal sebagai pekerja keras yang ulet. Bahkan, ketika seseorang pulang lebih dulu dari kantor, seseorang tersebut akan mendapat stigma sebagai orang yang kurang berguna untuk perusahaan.


    Jam kerja masyarakat negeri Sakura pun ternyata lebih tinggi daripada jam kerja masyarakat Amerika, Inggris, bahkan Jerman. Mereka memiliki jam kerja 2.450 jam/tahun.


    Tidak mengherankan jika orang Jepang dipandang memiliki dedikasi yang tinggi untuk setiap hal yang dilakukan dalam hidup. Mereka akan bekerja keras untuk menghasilkan yang terbaik.


  • Lebih suka bersepeda atau jalan kaki
  • Jepang adalah salah satu negara maju yang membudayakan bersepeda dan berjalan kaki daripada mengendarai transportasi pribadi. 80% dari masyarakat negeri Sakura ini lebih memilih bersepeda dan jalan kaki.


    Ternyata, alasan ini bukan hanya karena pilihan ingin hidup lebih sehat. Namun karena biaya parkir kendaraan di Jepang itu cukup mahal, sehingga masyarakatnya lebih memilih untuk berjalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum. 


    Hal inilah juga yang menyebabkan Jepang menjadi negara yang tingkat polusinya rendah, karena sedikitnya kendaraan bermotor yang berlalu lalang di jalan setiap harinya.


  • Gemar konsumsi teh hijau
  • Masih dalam konteks kesehatan, minum teh hijau juga merupakan gaya hidup orang Jepang. Mereka gemar mengkonsumsi teh hijau, baik itu sebelum makan, sesudah makan, maupun di segala kesempatan. Tak heran apabila minum teh saja memiliki upacara kalau di Jepang.


    Selain mengandung antioksidan tinggi, teh hijau juga memiliki senyawa yang mampu mengurangi risiko penyakit berat seperti obesitas, hipertensi, dan serangan jantung. Teh hijau juga jadi senjata bagi wanita-wanita Jepang untuk menjaga bentuk badan yang ideal, lho!


  • Makan dengan porsi sedikit, tapi lauknya bervariasi
  • Orang Jepang lebih suka menikmati hidangan makanannya dalam porsi yang kecil namun lauk yang bervariasi. Gaya hidup orang Jepang ini mirip dengan cara makanan orang Korea.


    Biasanya, mereka makan nasi di mangkuk ukuran kecil. Ini memberikan mereka sugesti bahwa nasi dengan porsi sedikit seperti yang ada di mangkuk itu sudah cukup. Namun, mereka akan memiliki side dish lain seperti ikan, sup, atau acar untuk pendamping makan.

    Tinggalkan komentar

    Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan