Inspirasi Gaya Busana Pria Jepang: Nyentrik Tapi Keren Abis!
Berbicara mengenai industri fashion tidak lengkap rasanya jika tidak menyebut Jepang. Negara yang disebut-sebut sebagai trendsetter fashion dunia itu memang dikenal dengan influence-nya yang nyentrik di industri fashion. Banyak pekerja kreatif dan desainer menyatakan bahwa gaya busana pria Jepang menjadi pusat inspirasi dari fashion pria di seluruh dunia.
Fenomena gaya busana pria Jepang ini pun membawa pengaruh yang cukup besar bagi para pecinta fashion seantero dunia. Memangnya, seperti apa sih gaya berbusana pria Jepang yang disebut-sebut pusat inspirasi tersebut?
Yuk, intip bagaimana kerennya mix and match pakaian pria Jepang di ulasan artikel Ryusei kali ini!
Salah satu figur yang seringkali terlihat berbusana vintage adalah Takashi Kumagai, seorang fotografer, penata gaya, dan juga direktur kreatif.
Gaya berbusana yang Kumagai kenakan disebut Ametora yang trennya mulai digandrungi di Jepang pada tahun 80an. Gaya ini diadaptasi dari gaya berbusana yang rapi dan preppy, namun juga punya sentuhan evolusi hip-hop ala peselancar California. Kebayang gak tuh gimana outstanding-nya?
Percampuran dari gaya tersebut kemudian mempengaruhi konsep desain Kumagai lewat brandnya yang bernama Naisesance yang memang menonjolkan gaya vintage.
Siapa bilang gaya rebel yang gak beraturan gak bisa jadi artsy? Di dunia fashion, semuanya yang awalnya gak nyambung bisa kelihatan artsy, lho!
Contohnya saja paduan mantel Prada yang dikombinasikan dengan topi merchandise Coca-Cola yang digunakan oleh Shunichi Mugia. Menurut Mugia, pria-pria Jepang bisa tampil dengan keren dan nyentrik karena gaya yang mereka mix and match datang dari ide yang alami tanpa harus dipikir panjang.
Berbeda dengan kebanyakan pria di belahan dunia lainnya yang mungkin hanya mengenakan potongan pakaian yang itu-itu saja untuk “cari aman” biar gak salah kostum.
Ada lagi gaya busana pria Jepang yang eye-catching yang dipengaruhi oleh Yoshito Kinoshita, seorang kepala perusahaan jas Sharon yang berada di Tokyo.
Ada masa dimana para pria Jepang sempat terobsesi dengan gaya elegan ala Italia yang identik dengan jas. Di mata Kinoshita, fenomena ini justru dijadikan inspirasi bahwa orang Jepang juga bisa menciptakan gaya elegannya sendiri namun dengan sentuhan yang lebih nyentrik.
Ini bisa dilihat dari penggunaan setelan jas yang biasanya identik dengan warna-warna gelap justru diproduksi dengan warna-warna yang cerah.
Kalau kamu mengikuti perkembangan fashion Jepang, pasti sudah tidak asing lagi dengan street style yang mendunia itu. Bahkan para pecinta fashion di seluruh dunia juga turut mengeksplor gaya tersebut yang nyatanya memang unik dan tidak biasa.
Fashion style ini identik dengan konsep yang abstrak dan tidak biasa sehingga terkesan unik apabila digunakan di pinggir jalan ketika ajang memamerkan pakaian street style. Fashion style ini didukung oleh tatanan rambut, makeup dan penggunaan aksesoris yang unik sehingga makin artsy kelihatannya.
Seperti yang sudah sedikit disinggung sebelumnya, orang Jepang memang cukup memiliki obsesi dengan gaya elegan ala Eropa. Meskipun pada akhirnya muncul tren fashion ala Eropa yang diadaptasi dengan fashion ala Jepang yang nyentrik, namun konsep dady-esque yang khas dari fashion Barat tetap saja digandrungi.
Tomoki Sukezane adalah salah satu pelaku fashion beserta penata gaya yang turut mempengaruhi perkembangan gaya busana Barat yang looking fine and funky ini.
Sukezane tidak hanya sekedar mencontoh gaya tersebut, namun ia juga memadukan gaya ini dengan tren terbaru sehingga menciptakan ciri khasnya tersendiri.
Nah seperti itulah beberapa inspirasi gaya berbusana pria Jepang. Bagaimana, cukup nyentrik dan beda, kan? Semenjak tahun 90-an, Jepang menjadi lingkungan dimana semua orang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri dalam berbusana. Itulah mengapa Jepang dianggap menjadi salah satu negara yang maju dalam dunia fashion.
Tinggalkan komentar
Situs ini dilindungi oleh hCaptcha dan berlaku Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan hCaptcha.